Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Memaknai Tahun Baru Hijriah

Sang waktu terus berjalan. Tak terasa kita masuki tahun baru 1439 Hijriah. Itu artinya, hijrah Rasulullah saw. beserta para sahabatnya ke Madinah telah berumur 1439 tahun. Sebuah peristiwa bersejarah yang patut dikenang. Di dalamnya terkandung makna dan keteladanan untuk sebuah pengorbanan sejati, yang mengapresiasikan perlawanan akan kebatilan sekaligus sikap konsisten mengedepankan kepentingan misi dari kepentingan apa pun. Agar ia tetap lestari dan terjaga dari kepunahan, meski karenanya harus berdarah-darah, mereka harus meninggalkan negeri, harta, sanak, dan handai-taulan tercinta. Dalam  Ath-Thabaqat , Al-Laits bin Sa'ad mengutip sebuah riwayat dari Ibunda Aisyah r.a., adalah Rasulullah saw. bersuka-cita saat jumlah pengikutnya mencapai tujuh puluh orang, karena itu artinya Allah telah membuatkan "tameng pertahanan". Bukan sembarangan, mereka terdiri dari kaum profesional di bidang peperangan, persenjataan, dan pembelaan. Toh, permusuhan dan penyiksaan kaum musy

Tips dan Trik Rahasia agar Anak Jadi Penurut

Gambar
Mungkin banyak orang tua kewalahan karena anaknya gemar membangkang. Apa pun yang disuruh orangtua, selalu dibantah. Bila itu terjadi, jangan langsung memarahi anak, sebab bisa jadi, orangtua yang tanpa sadar mengajari hal buruk pada anak. Seperti disampaikan hipnoterapis klinis Dra. MTh. Widya Saraswati, CCH, CT bahwa seringkali orangtua tidak menyadari kalau memberikan perintah berupa label negatif itu adalah pertanda kalau anaknya tunduk dan patuh pada orangtua. Benarkah? "Coba ingat, Anda menyuruh apa pada anak? bilang dia jangan malas, jangan rewel, jangan berantakin mainannya. Lantas, bila ia melakukan apa yang Anda suruh dengan malas, rewel, berantakan, itu salahnya. Tidak, itu artinya dia percaya dan fokus pada perintah orangtua. Ingat, yang ada di pikiran bawah sadar anak sangat kuat dan mereka cerdas sehingga apapun yang Anda katakan akan menempel padanya," kata wanita yang mendapatkan lisensi Certified Clinical Hypnotherapist (CCH), Adi W Gunawan In

Perlukah Rasa Cemburu Untuk Membuktikan Cinta Dan Sayang

Gambar
TANPA  disadari, rasa cemburu kerap membakar ketika pasangan Anda sedang bersama pria lain. Namun, perlukah kecemburuan tersebut dilakukan untuk membuktikan seberapa besar sayang Anda padanya? Terkadang, keinginan untuk membuat pria cemburu kerap terbesit dalam pikiran wanita. Tujuannya, wanita ingin mengetahui besarnya sayang pasangannya terhadap dirinya. Namun di luar itu, terkadang kecemburuan tanpa sengaja dibuat karena wanita sedang bersama teman pria lain dan membakar hati Anda. Hal ini memang wajar terjadi. Maklumlah sebagai pasangan, tentu Anda cemburu ketika melihat pasangan bersama pria lain. Namun, apa sebenarnya motif pria cemburu dengan Anda.  Dating Tips memberikan alasannya. Dia perlu membangun rasa hormat dalam hubungannya Dia dapat melakukan komunikasi yang dapat membuat rasa hormat terhadap pasangannya. Dengan cara itu dia telah melakukan hal terbaik untuk memastikan tidak cemburu dan ingin membuat merasa aman dengan membiarkan dia tahu betapa pedulinya terhad

Kisah Monyet dan Kuda (Motivasi)

Gambar
Alkisah, di tepi sebuah hutan, ada sekawanan monyet melihat pasukan berkuda melintas di depan mereka. Menyaksikan kegagahan para prajurit berkendara di atas pelana kuda, seekor monyet pun menyombongkan diri bahwa menunggang kuda itu masalah mudah! Untuk membuktikan perkataannya, saat pasukan berkuda istirahat, si monyet mengendap-endap mendekati seekor kuda di sana. Hup! Dengan lincah, si monyet naik ke atas punggung kuda. Kuda yang merasakan hentakan berat di atas punggungnya, terkejut. Ia juga merasa kesakitan karena tarikan erat pada surainya. Maka, ia pun segera meringkik, berlari kencang, sambil menggoyangkan liar badannya ke kiri dan ke kanan. Monyet yang tidak bisa mempertahankan keseimbangan badannya, terpelanting dan jatuh ke tanah dengan keras. Hewan-hewan lain di hutan, ramai menertawakan kebodohan si monyet. Monyet pun tertunduk malu sambil menahan rasa sakit yang menjalari tubuhnya. Ternyata menunggang kuda tidak semudah yang ia kira! Katanya, "Kapo

Kisah Inspirasi : Jawaban Elegan dari Tukang Bakso

Gambar
Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini. Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ? "Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab. Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ... Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini. "Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Em

KISAH SEORANG KAKEK DAN PENCURI PEPAYA

Gambar
Saya ingin mengawali renungan kita kali ini dengan mengingatkan pada salah satu kisah kehidupan yang mungkin banyak tercecer di depan mata kita. Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang. Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “masak hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri. “bukan itu yang aku sedihkan” jawab sang kakek, “aku kepikiran, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetiknya..” “dari itu Bune” lanjut sang kakek, “saya akan pinjam tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita,

KARENA UKURAN KITA TAK SAMA

Gambar
Oleh Salim A. Fillah         "seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya     memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti     memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan     kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi"   Seorang lelaki tinggi besar berlari-lari di tengah padang. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal. Pasir membara, ranting-ranting menyala dalam tiupan angin yang keras dan panas. Dan lelaki itu masih berlari-lari. Lelaki itu menutupi wajah dari pasir yang beterbangan dengan surbannya, mengejar dan menggiring seekor anak unta. Di padang gembalaan tak jauh darinya, berdiri sebuah dangau pribadi berjendela. Sang pemilik, ’Utsman ibn ‘Affan, sedang beristirahat sambil melantun Al Quran, dengan menyanding air sejuk dan buah-buahan. Ketika melihat lelaki nan berlari-lari itu dan mengenalnya, “Masya Allah” ’Utsman berseru, ”Bukankah itu Amirul Mukminin?!” Ya, lelaki tinggi besar itu adalah ‘Uma