Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 18, 2018

Kethoprak Mataram – Kamandaka Lutung Kasarung

Gambar
Cukup lama saya tidak posting kethoprak. Rindu juga rasanya. Tetapi untuk mendapatkan materi kethoprak klasik gaya mentaraman nampaknya tak mudah pula. Saya berusaha mendapatkan file dengan berbagai cara, termasuk membeli kaset baru. Tak terasa, hampir semua judul di toko langganan saya sudah saya beli dan selesai convert. Saya coba memilih lakon untuk saya upload, dari beberapa yang sudah saya miliki tetapi belum sempat saya unggah di blog ini. Salah satu dari banyak lakon wajib yang menjadi andalan group kebanyakan kethoprak pada masa jayanya, adalah Kamandaka Lutung Kasarung. Cerita ini menarik karena menggabungkan antara unsur legenda, humor dan romantisme. Disamping jalan ceritanya yang sudah banyak dikenal. Dikenalnya sebuah lakon kethoprak justru menarik untuk dipentaskan karana penonton ditantang untuk bias memberikan apresiasi secara awam. Maka pilihan saya jatuh pada lakon ini. Ada dua versi lakon Kamandaka Lutung Kasarung yang ada di hard disk saya. Yang pertama, ver

Ki H Manteb Soedharsono – GADA INTEN

Gambar
MAR 22 Beberapa hari lalu, saya berkesempatan bertemu dengan tokoh-tokoh muda hebat berdedikasi tinggi dalam sebuah perhelatan yang terbilang “wingit” di Monumen Jaten Karanganyar.  Acara yang bertajuk Wisata Budaya itu dihadiri oleh pemerhati, pelaku dan pecinta wayang seluruh Indonesia dari berbagai kalangan dan profesi., yang tergabung dalam PSMS (Pecinta Sejati Manteb Soedharsono”oye”). Dalam perbincangan singkat saya dengan Mas Nanang HP , Mas Gamblang dan beberapa rekan lain, terbukalah mata saya tentang apa yang disebut dengan “sanggit”.  Dan berbicara sanggit, masing-masing dalang memilikinya, tetapi menghubungkan sanggit dengan “pakem” sehingga ada benang merahnya, tidak banyak daalang yang mampu melakukannya.  Menurut mereka, Pak Manteb adalah satu dari yang sedikit itu.  Postingan kali ini saya peresembahkan khusus untuk insan berdedikasi tinggi, PSMS teriring salam hormat dan salut untuk mereka. Menyimak pekeliran Ki H Manteb Sudharsono, selalu saja ada yang b