Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Legenda Gunung Kelud dan kisah pengkhianatan cinta Dewi Kilisuci

Gambar
Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur meletus sekitar pukul 22.50 WIB beberapa tahun lalu. Ribuan warga Kediri dan sekitarnya pun diungsikan demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Gunung ini juga pernah meletus pada tahun 2007 lalu.  Bagi warga Jawa Timur, khususnya Kediri, Gunung Kelud mempunyai legenda panjang. Menurut legendanya bukan berasal dari gundukan tanah meninggi secara alami, seperti Gunung Tangkuban Perahu di Bandung, Jawa Barat. Gunung Kelud terbentuk dari sebuah pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti bernama Mahesa Suro dan Lembu Suro.  Dihimpun  dari berbagai sumber, kala itu, dikisahkan Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro. Untuk menolak lamaran tersebut, Dewi Kilisuci membuat sayembara yang tidak mungki

Kabupaten Trenggalek

Gambar
Trenggalek  adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Trenggalek kota. Kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.205,22 km² yang dihuni oleh ±700.000 jiwa. [2]  Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo; Sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung; Sebelah selatan dengan pantai selatan; dan Sebelah barat dengan Kabupaten Pacitan. Makna Lambang Sudut Lima Perisai Mengingatkan kita pada kelima unsur-unsur yang tercantum pada Pancasila, maksudnya rakyat Trenggalek menerima Pancasila sebagai Dasar Negara. Warna Dasar Hijau berarti ketentraman, maksudnya rakyat Trenggalek seperti yang dilambangkan ialah berada dalam ketentraman. Selendang Warna Dasar Merah, berhuruf Putih Mengingatkan kita kepada Sang Dwiwarna ialah keberanian yang berdasarkan kepada kesucian untuk mencapai apa yang termaksud dalam semboyan lambang Jwalita Praja Karana (ialah cemerlang karena

Hari Jadi Trenggalek

Gambar
Berdasar hasil penggalian tim sejarah Trenggalek, yakni Prasasti Kamulan, Kabupaten Trenggalek berdiri pada 31 Agustus 1194 M. Setiap tahun “Hari Jadi” ini diperingati oleh masyarakat Trenggalek dengan menyelenggarakan upacara adat di Pendopo Kabupaten. Sehari sebelum peringatan, dilakukan acara ziarah ke makam-makam leluhur/pendahulu Trenggalek, malam tirakatan, tadarus dan lain-lain. Dan, acara puncak, kirab keliling kota diselenggarakan tepat pada tanggal 31 Agustus Kirab keliling kota diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat Trenggalek dengan berpakaian adat jawa dan diiringi berbagai kesenian dan permainan tradisional. Pada malam harinya, berbagai pertunjukan kesenian digelar.Termasuk yang tak pernah ketinggalan adalah pagelaran Wayang kulit semalam suntuk,yang setiap tahunya selalu menghadirkan Dalang-dalang Kondang di Indonesia. Event tersebut merupakan atraksi wisata yang menarik sehingga setiap penyelenggaraannya selalu diramaikan oleh pengunjung dari dalam dan

Sejarah Berdirinya Trenggalek

Gambar
Sebelum ditemukan sumber yang bersifat tertulis maka suatu daerah itu pasti mengalami masa prasejarah. Sedangkan di  Trenggalek  jaman sejarah akan ditandai dengan adanya prasasti yang pertama kalinya muncul berbentuk Prasati Kampak atau dikenal dengan namanya Perdikan Kampak. Pada jaman Prasejarah, Trenggalek telah dihuni oleh manusia dengan bukti ditemu kannya  benda-benda yang merupakan hasil jaman Nirloka. Dari hasil penelitian serta lokasi benda benda prasejarah tadi dapatlah direkontruksikan, perjalanan manusia-manusia pemula di daerah Trenggalek itu dalam beberapa jalur, yaitu : 1. Jalur Pertama,  dari Pacitan menuju Panggul perjalanan diteruskan ke Dongko, dari Dongko menuju ke Pule kemudian menuju ke Karangan dari sini dengan menyusuri sungai Ngasinan menuju ke Durenan.Kemudian manusia – manusia Purba Trenggalek itu melanjutkan perjalanan ke wajak daerah Tulungagung. 2. Jalur Kedua,  berangkat dari Pacitan ke Panggul menuju Dongko, melalui tanjakan ngerdani turu