Wadah Makanan Berbahan Styrofoam Memicu Kanker? Begini Kata Pakar
Beberapa waktu yang lalu masyarakat cukup dikejutkan dengan pelarangan penggunaan wadah makanan dari bahan styrofoam karena dianggap sebagai penyebab datangnya kanker. Padahal, wadah yang mirip dengan gabus berwarna putih ini sudah terlanjur banyak dipakai oleh masyarakat sebagai wadah makanan atau minuman.
Hingga saat ini, bahan wadah makanan dan minuman ini memang masih menjadi hal yang kontroversial. Beberapa penelitian menyebut bahan ini memang berbahaya, namun ada pula penelitian yang menganggap bahan dengan nama lain polistirena ini sebenarnya masih aman bagi kesehatan.
Pakar kesehatan dari ITB bernama Akhmad Zainal Abidin menyebutkan bahwa masyarakat sudah kadung menganggap bahan yang terbuat dari monomer stirena ini bisa tercampur dengan makanan, apalagi makanan yang ada dalam kondisi panas sehingga akhirnya ikut masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan kanker. Padahal, dalam realitanya, stirena sebenarnya juga sudah ada dalam beberapa bahan makanan atau minuman yang kerap kita konsumsi. Tak hanya itu, jumlah kadar stirena yang ada dalam wadah styrofoam sebenarnya juga tidak terlalu banyak, yakni sekitar 0-39 ppm (part per million). Kadar ini setara dengan saat kita mengkonsumsi stirena pada stroberi, tepung, kacang, daging sapi, kopi, dan lain sebagainya.
Hanya saja, beberapa negara seperti Jepang memang telah melarang penggunaan Styrofoam karena menganggap bahan ini memiliki kandungan benzene yang bisa mengganggu fungsi kelenjar endokrin, salah satu bagian tubuh yang berperan besar bagi proses reproduksi manusia. Tindakan ini juga didukung oleh pelarangan yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menganggap Styrofoam memiliki kandungan benzene, salah satu kandungan beracun pemicu kanker selain toluene, xilena, dan etilbenzena.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tidak lagi menggunakan wadah Styrofoam untuk makanan atau minuman yang kita konsumsi.
Read more:http://doktersehat.com/wadah-makanan-berbahan-styrofoam-memicu-kanker-begini-kata-pakar/#ixzz4yv1QgnHd
Komentar
Posting Komentar