Ki H Manteb Soedharsono – GADA INTEN
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

Dalam perbincangan singkat saya dengan Mas Nanang HP , Mas Gamblang dan beberapa rekan lain, terbukalah mata saya tentang apa yang disebut dengan “sanggit”. Dan berbicara sanggit, masing-masing dalang memilikinya, tetapi menghubungkan sanggit dengan “pakem” sehingga ada benang merahnya, tidak banyak daalang yang mampu melakukannya. Menurut mereka, Pak Manteb adalah satu dari yang sedikit itu. Postingan kali ini saya peresembahkan khusus untuk insan berdedikasi tinggi, PSMS teriring salam hormat dan salut untuk mereka.

Diawali dari pendhapa agung Negara Astina, tidak seperti biasanya Prabu Duryudana yang pesimis bakal bisa menang di Perang Baratayudha. Kali ini Duryudana dengan sangat realistis melihat kenyataan bahwa Kurawa Bisa memenangkan Baratayudha. Bukan saja karena materi prajurit yang lebih lengkap, tetapi Jugga Dukungan Prabu Manikmaninten, Raja muda kerajaan Parangrukmiyang dengan sukarela akan membantu Kurawa.
Duryudana sengaja menggelar Sidang khusus dengan dihadiri banyak tokoh ini, karena beberapa waktu lalu dia menerima surat dari Amarta, bahwa Prabu Puntadewa akan mengirimkan dutu yang khusus membahas kembalinya Negara Astina kepada Pandawa.
Yang menjadi masalah Bagi Prabu Duryudana bukanlah bagaimana menjawab dan menghadapi pertanyaan Duta Pandhawa ini, tetapi tokoh yang akan mewakili Pendhawa. Raja Astina pantas bergeming karena kali ini duta Pandhawa adalah Bambang Wisanggeni, putera Arjuna dengan Dewi Dresanala yang kita sem8ua sudah tahu bagaimana karakternya.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana Pak Mateb mengembangkan cerita yang hampir buntu ini? Ya saya sebut buntu karena, dengan Wisanggeni diberikan ‘purbawasesa” untuk menyelesaikan gugatan Amarta atas bumi Astina, sama saja dengan merebut Astina dari Prabu Duryudana. Apa susahnya bagi Wisanggeni? Tetapi berhasilkah dia? Jawabnya pasti ; Tidak. Tetapi bagaimana mungkin? Itulah yang dinamakan “sanggit”
Nah untuk melihat “sanggit” pak Manteb dalam menempatkan tokoh sekelas Wisanggeni tidak berhasil menjadi duta pamungkas bagi Pendhawa, inilah jawabnya, Gada Inten.
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 1a
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 1b
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 2a
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 2b
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 3a
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 3b
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 4a
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 4b
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 5a
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 5b
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 6a
- Ki H Manteb Soedarsono- Gada Inten 6b
Iklan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar