Kisah Inspirasi Islam : Murid Alim Tapi Mati Su'ul Khatimah
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim... Sungguh di luar dugaan, seorang murid paling alim ini ternyata ahli maksiat. Dalam kondisi sakaratul maut, dirinya pun menolak dibacakan Yasin bahkan syahadat, sehingga membuatnya meninggal dalam keadaan Su'ul Khatimah.
Inilah Kisahnya ...
Fadhil bin 'Iyadh adalah salah seorang tokoh syeikh tarekat, ia mempunyai seorang murid kesayangan. Muridnya tersebut tergolong salah satu murid yang paling alim di antara murid-murid lainnya.
Dalam kesehariannya, murid Fadhil tersebut sangat santun dalam bertutur kata dan sopan dalam menjaga sikapnya.
Oleh karena itu, dirinya pun mengajarkan semua yang diketahui olehnya kepada sang murid dengan harapan muridnya kelak mampu menurunkan ilmu yang dimilikinya.
Sakit Keras ...
Namun semua itu tak disangka oleh sang guru ketika dalam usia yang masih cukup muda muridnya terserang suatu penyakit yang cukup ganas. Bahkan oleh dokter yang memeriksa kala itu, si murid divonis tak akan bisa sembuh dari penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
Dalam kondisi yang serba kebingungan tersebut, si murid lantas diberi saran oleh sang dokter. Bahwa jika dirinya ingin sembuh dari penyakit ganas tersebut, maka hendaklah minum khamr.
"Berarti saya harus meminum minuman yang memabukkan itu?" tanya si murid.
"Hanya itu yang bisa menyembuhkan penyakitmu," jawab sang dokter.
Tanpa diketahui oleh sang guru, si murid pun mulai meminum khamr demi kesembuhan penyakit yang dideritanya. Akibat perbuatannya tersebut, dirinya lantas ketagihan dan mulai mabuk-mabukan setiap harinya.
Kini, si murid pun juga mulai berani menghasut teman-temannya. Bahkan dirinya juga sampai berani mengadu domba hingga menyebabkan permusuhan diantara para teman-temannya. Hanya saja dirinya mampu menutupi semua perbuatannya itu di depan gurunya sehingga dirinya masih mendapatkan citra yang positif di mata gurunya.
Tahun berganti tahun, penyakit yang diderita oleh si murid pun semakin parah sehingga dirinya mengalami sakaratul maut. Menjelang kematiannya, sang guru pun datang kepadanya dan duduk di dekat kepalanya.
Ketika sang guru hendak membacakan surat Yasin, tiba-tiba si murid berkata, "Wahai guruku, jangan bacakan surat ini."
Sang guru terdiam, lalu dirinya membimbing murid yang dicintainya itu agar membaca syahadat. Sekali lagi sang murid juga menolak dan berkata, "Aku tidak mau membacanya, karena aku tidak menyukainya."
Akhirnya sang murid menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sang guru merasa heran menyaksikan keadaan murid kesayangannya.
Kemudian sang guru pulang dan masuk ke kamarnya, ia berdiam diri di kamarnya, lalu ia bermimpi bahwa muridnya dicampakkan ke neraka Jahannam. Dalam mimpinya ia bertanya kepada muridnya,
"Mengapa Allah mencabut makrifat darimu, padahal kamu termasuk muridku yang paling alim?"
"Allah mencabut makrifatku karena 3 hal: .. Pertama, karena namimah (mengadu domba). Kedua karena hasut, aku dengki kepada sahabat-sahabatku, dan yang ketiga, demi kesembuhan penyakitku, aku ikuti nasehat dokter dengan meminum khamr. Itulah tiga hal yang menyebabkan aku Su'ul Khatimah, mengakhiri hidup dengan keburukan," jawab sang murid dalam mimpi gurunya.
Astagfirullah....
Ya Allah... Matikanlah kami dalam keadaan Khusnul Khotimah. Aamiin.
Inilah Kisahnya ...
Fadhil bin 'Iyadh adalah salah seorang tokoh syeikh tarekat, ia mempunyai seorang murid kesayangan. Muridnya tersebut tergolong salah satu murid yang paling alim di antara murid-murid lainnya.
Dalam kesehariannya, murid Fadhil tersebut sangat santun dalam bertutur kata dan sopan dalam menjaga sikapnya.
Oleh karena itu, dirinya pun mengajarkan semua yang diketahui olehnya kepada sang murid dengan harapan muridnya kelak mampu menurunkan ilmu yang dimilikinya.
Sakit Keras ...
Namun semua itu tak disangka oleh sang guru ketika dalam usia yang masih cukup muda muridnya terserang suatu penyakit yang cukup ganas. Bahkan oleh dokter yang memeriksa kala itu, si murid divonis tak akan bisa sembuh dari penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
Dalam kondisi yang serba kebingungan tersebut, si murid lantas diberi saran oleh sang dokter. Bahwa jika dirinya ingin sembuh dari penyakit ganas tersebut, maka hendaklah minum khamr.
"Berarti saya harus meminum minuman yang memabukkan itu?" tanya si murid.
"Hanya itu yang bisa menyembuhkan penyakitmu," jawab sang dokter.
Tanpa diketahui oleh sang guru, si murid pun mulai meminum khamr demi kesembuhan penyakit yang dideritanya. Akibat perbuatannya tersebut, dirinya lantas ketagihan dan mulai mabuk-mabukan setiap harinya.
Kini, si murid pun juga mulai berani menghasut teman-temannya. Bahkan dirinya juga sampai berani mengadu domba hingga menyebabkan permusuhan diantara para teman-temannya. Hanya saja dirinya mampu menutupi semua perbuatannya itu di depan gurunya sehingga dirinya masih mendapatkan citra yang positif di mata gurunya.
Tahun berganti tahun, penyakit yang diderita oleh si murid pun semakin parah sehingga dirinya mengalami sakaratul maut. Menjelang kematiannya, sang guru pun datang kepadanya dan duduk di dekat kepalanya.
Ketika sang guru hendak membacakan surat Yasin, tiba-tiba si murid berkata, "Wahai guruku, jangan bacakan surat ini."
Sang guru terdiam, lalu dirinya membimbing murid yang dicintainya itu agar membaca syahadat. Sekali lagi sang murid juga menolak dan berkata, "Aku tidak mau membacanya, karena aku tidak menyukainya."
Akhirnya sang murid menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sang guru merasa heran menyaksikan keadaan murid kesayangannya.
Kemudian sang guru pulang dan masuk ke kamarnya, ia berdiam diri di kamarnya, lalu ia bermimpi bahwa muridnya dicampakkan ke neraka Jahannam. Dalam mimpinya ia bertanya kepada muridnya,
"Mengapa Allah mencabut makrifat darimu, padahal kamu termasuk muridku yang paling alim?"
"Allah mencabut makrifatku karena 3 hal: .. Pertama, karena namimah (mengadu domba). Kedua karena hasut, aku dengki kepada sahabat-sahabatku, dan yang ketiga, demi kesembuhan penyakitku, aku ikuti nasehat dokter dengan meminum khamr. Itulah tiga hal yang menyebabkan aku Su'ul Khatimah, mengakhiri hidup dengan keburukan," jawab sang murid dalam mimpi gurunya.
Astagfirullah....
Ya Allah... Matikanlah kami dalam keadaan Khusnul Khotimah. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar